Layanan Jasa
Dalam kesehariannya, manusia akan selalu menghasilkan air limbah dari aktivitas sehari-hari, mulai dari mandi, memasak, mencuci piring, menyiram tanaman, hingga buang air. Selain itu, kegiatan lain seperti industri, operasional pabrik, hingga aktivitas pertanian juga selalu menghasilkan air limbah dalam volume besar. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Perlindungan Lingkungan Hidup (PPLH) No. 32 Tahun 2009 yang mewajibkan aturan mengenai pengelolaan air limbah. Oleh karena itu, wajib bagi setiap perusahaan atau industri besar untuk memiliki instalasi pengolahan air limbah sendiri sebagai bentuk komitmen menaati peraturan pemerintah. Selain itu, hasil pengolahannya harus sudah memenuhi standar maksimum dari setiap parameter yang disyaratkan pada peraturan pemerintah terkait. Parameter tersebut di antaranya meliputi kandungan BOD, COD, pH, TSS, minyak dan lemak, amonia, bakteri coliform, hingga debit maksimum.
Jenis-jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah :
1. IPAL Komunal
Sesuai namanya, IPAL komunal adalah instalasi pengolahan air limbah yang digunakan secara komunal atau bersama-sama dalam suatu kawasan pemukiman secara terpusat. Pada sistem ini, setiap rumah tangga atau fasilitas umum yang memiliki MCK pribadi akan menghubungkan saluran pembuangannya ke sistem perpipaan IPAL komunal. Jenis sistem IPAL ini biasa digunakan untuk pengelolaan air limbah domestik pada wilayah yang tidak memungkinkan penggunaan IPAL mandiri.
2. IPAL Mandiri
Kebalikan dari IPAL komunal, IPAL mandiri adalah instalasi pengolahan air limbah yang dibuat secara mandiri untuk memenuhi kebutuhan pengolahan air limbah perorangan, per bangunan, atau per keluarga secara khusus. Meskipun jangkauannya lebih sempit dari IPAL komunal, namun jenis IPAL ini lebih efektif untuk mengolah air limbah dengan volume kecil dari kelompok yang lebih kecil pula. Meskipun biayanya lebih murah, namun pemilik IPAL mandiri harus mampu mengelola instalasi pengolahannya sendiri.
3. IPAL Industri
Selanjutnya ada IPAL industri, yaitu fasilitas pengelolaan air limbah yang dibuat khusus untuk mengolah air limbah dari kegiatan industri, baik itu dari pabrik maupun perusahaan dalam berbagai sektor. Berbeda dengan IPAL komunal dan mandiri yang hanya fokus mengolah air limbah domestik dari rumah tangga, maka karakteristik air limbah industri lebih bervariasi. Hal ini karena sifat air limbah dari proses industri bisa berbeda-beda tergantung pada sektornya. Misal, sifat air limbah batu bara tentu berbeda dengan limbah cair medis.
Tahap Pengolahan Air Limbah di Sistem IPAL
1. Preliminary Treatment (Pengolahan Awal)
Pada tahap awal, dilakukan penyaringan air limbah agar partikel-partikel yang terkandung di dalamnya dapat terpisah. Contoh partikel tersebut antara lain seperti pasir, kerikil, plastik, kayu, atau sampah kecil lain yang harus disaring agar tidak merusak alat-alat instalasi pengolahan air limbah di tahap selanjutnya.
2. Primary Treatment (Pengolahan Primer)
Tahap selanjutnya adalah proses untuk menghilangkan partikel padat di air dengan menggunakan proses fisika yang disebut flotasi dan sedimentasi. Hasilnya, partikel padat yang tidak berhasil disaring dari tahap awal akan mengendap, sedangkan partikel minyak dan lemak akan mengapung di permukaan air limbahnya.
3. Secondary Treatment (Pengolahan Sekunder)
Jika didominasi oleh material organik, maka dibutuhkan unit pengolahan sekunder. Ada beberapa teknologi yang bisa diaplikasikan, namun 3 teknik yang paling umum adalah trickling filter, lumpur aktif (activated sludge), atau treatment ponds.
4. Final/Tertiary Treatment (Pengolahan Akhir/Tersier)
Jika pengolahan primer berfokus pada partikel padat dan pengolahan sekunder berfokus pada material organik, maka pengolahan tersier berfungsi untuk membunuh organisme biologis yang bisa menimbulkan penyakit, misalnya bakteri. Bisa melalui penggunaan klorin (klorinasi), sinar ultraviolet, atau teknologi desinfeksi lainnya.
5. Advanced Treatment (Pengolahan Lanjutan)
Terakhir, ada advanced treatment atau pengolahan lanjutan. Tidak semua sistem pengolahan membutuhkan tahapan ini. Biasanya, tahap ini dilakukan untuk memastikan bahwa efluen hasil olahan benar-benar sudah bersih dan layak diolah secara lebih lanjut untuk diminum atau dikonsumsi. Smartizin.com memuat dasar-dasar peraturan yang telah diterbitkan oleh Pemerintah terkait Instalasi IPAL.